Sabtu, 16 Mei 2009

Silanetion tidak tersubstitusi yang pertama berhasil diidentifikasi

Senyawa-senyawa yang berikatan rangkap silikon-sulfur (silanetion) merupakan golongan senyawa yang menarik. Senyawa ini dianggap terdapat di angkasa luar. Beberapa silanetion tersubstitusi, RR’Si=S, yang distabilkan oleh gugus alkil (R) sebelumnya telah disintesis dan strukturnya ditentukan dengan menggunakan kristalografi sinar-X. Tetapi silanetion yang tidak tersubstitusi (H2Si=S) − analog golongan kedua dari formaldehida − belum pernah ditemukan sebelumnya. Peneliti di Jerman untuk pertama kalinya telah mengidentifikasi silanetion tidak-tersubstitusi ini.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Sven Thorwirth di Max Planck Institute for Radioastronomy, Bonn, mampu mengkarakterisasi molekul yang sulit dipahami ini dengan menggunakan spektroskopi mikrowave. "Di alam semesta, silikon dan sulfur merupakan unsur yang sangat melimpah," kata Thorwirth. Silanetion tidak tersubstitusi ini merupakan "sebuah molekul luar angkasa yang tidak diragukan keberadaannya" yang bisa terdapat dalam kulit debu yang mengelilingi bintang-bintang sekarat (dying stars), paparnya.

Thorwirth menggunakan spektroskopi mikrowave − yang mengukur perbedaan antara radiasi elektromagnetik yang diserap oleh sebuah molekul dan yang diemisikan − untuk mencari molekul tersebut. Perbedaan radiasi terkait dengan rotasi molekul ini, dan digunakan untuk mengidentifikasi spesies-spesies molekuler dan isotop-isotop. Tim ini kemudian mengolah hasil eksperimental mereka dengan perhitungan-perhitungan kimia kuantum tingkat tinggi. Dengan menjelaskan signifikansi penelitian ini, Thorwirth mengatakan bahwa "data ini menjadi basis laboratorium yang diperlukan untuk pencarian-pencarian radio-astronomi di masa mendatang untuk molekul ini di angkasa."

Penelitian ini disambut baik oleh Paul Davies, seorang anggota dari kelompok spektroskopi laser infra-merah di Universitas Cambridge, Inggris, yang mengatakan bahwa kombinasi antara spektroskopi dan perhitungan tingkat tinggi ini "seharusnya dapat diterapkan untuk mengungkap spektra dari molekul-molekul yang sangat rumit, sehingga memungkinkan realisasi potensi penuh dari spektroskopi mikrowave.

Disadur dari: http://www.rsc.org/chemistryworld/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar