Sabtu, 18 April 2009

Sejumlah RS Swasta Tak Miliki Pengolahan Limbah

Berdasarkan hasil peninjauan anggota Komisi IV DPRD Kota Serang, diketahui masih ada rumah sakit maupun klinik swasta di wilayah tersebut yang belum memiliki sistem pengolahan limbah. Bahkan, ada juga klinik yang prakteknya diduga menyalahi perijinan.

Dalam pantauan DPRD Kota Serang di RS Sari Asih, RS Budi Asih, RS Bedah Benggala dan Klinik Pury Gracia, diketahui beberapa lembaga pengobatan itu tak memiliki instalasi pengolahan limbah sebagaimana diatur dalam peraturan di wilayah tersebut. Kondisi tersebut dinilai bisa membahayakan lingkungan maupun kesehatan masyarakat di sekitar rumah sakit.

“Memang ada rumah sakit yang belum memiliki unit pengolahan limbah,” ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Serang, Rudi Kurniadi.

Meski demikian, Rudi tidak menyebutkan nama-nama rumah sakit maupun klinik yang dituding tidak memiliki unit pengolah limbah itu. Menurutnya, hal itu harus segera ditindaklanjuti oleh pengelola rumah sakit dan klinik agar nantinya kondisi itu tidak menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Meski demikian, pihak dewan sendiri mengaku belum akan mengambil tindakan mengingat sejauh ini pihak pengelola rumah sakit maupun klinik yang bermasalah itu berkomitmen untuk segera membangun instalasi pengolahan limbah.

Selain tidak memiliki instalasi pengolahan limbah, dewan juga menemukan satu unit klinik bersalin yang ternyata beroperasi tidak sesuai ijin yang dimiliki. Klinik Puri Gracia, yang berlokasi di Desa Drangong Kecamatan Taktakan, dinilai telah melakukan praktek selayaknya rumah sakit, sementara ijin operasionalnya hanyalah untuk klinik.

“Kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk segera memperbaharui perijinan. Dan mereka juga berjanji untuk memperbaiki semua administrasi agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kota Serang,” imbuh Rudi.

Bila ternyata temuan dewan itu tidak ditindaklanjuti pihak pengelola rumah sakit dan klinik yang bermasalah, Rudi berjanji tidak akan segan-segan mengambil tindakan sesuai peraturan yang berlaku.
Di tempat terpisah, pimpinan Klinik Pury Gracia Hans L Tobing, menolak untuk dikonfirmasi. Bahkan ketika akan mengambil foto gerbang klinik tersebut, Hans sempat membentak dengan nada keras. “Hey, siapa yang ijinkan kamu memfoto? Saya pimpinan di sini, silakan tulis yang besar di koran anda, ini nama saya,” kata Hans saat menyuruh wartawan untuk keluar dari kliniknya sambil memperlihatkan nama yang tertera di bagian dada pada pakaiannya. Selain mengusir, Hasn juga melarang wartawan memfoto klinik tersebut. (terasnetwork)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar